Menulis, menulis dan menulis. Hanya dengan cara ini, otak akan selalu terjaga dan hati pun selalu berzikir. Ingat pada Yang Maha Kuasa, yang melimpahkan rahmatnya ke semesta alam. Agar kita amati, pelajari dan manfaatkan untuk kebaikan. Dengan tulisanlah, semua itu terikat kuat sampai generasi mendatang.
Menulislah seperti menghirup udara segar setiap saat!
Dodi Mawardi 
Bicara memang gampang. Tapi menulis tidak semudah berbicara, meski ada sejumlah buku yang berjudul menulis segampang ngomong.
Saya sudah berulangkali mencoba untuk selalu menulis, namun buntu. Ini menulis sejumlah kata saja, rasanya tersiksa luar biasa.
Bisakah memberikan tips kepada ku?
Mas Yogi,
apa yang mas Yogi tulis di atas adalah bukti bahwa menulis itu memang mudah, meskipun di tulisan itu mas Yogi bilang tersiksa luar biasa.
tentu dengan menulis kalimat di atas, mas Yoga semoga sudah merasa sedikit lega, syukur kalau benar-benar lega tanpa ada rasa tersiksa, maka itu adalah kemajuan yang tak sadar telah mas rasakan
kalaulah kalimat pendek itu mas Yoga perpanjang dengan latar belakang dan pengalaman-pengalaman ketika etrsiksa saat menulis, maka itu sudah bisa menjadi suatu tulisan yang bermanfaat bagi para pembacanya
kalau sempat silahkan mampir juga di blogku mas
http://eshape.wordpress.com/2009/06/20/pak-dhe-belajar-blog/
salam
menulis dengan tangan tuhan dan berfikir dengan cahaya tuhan..
itu yang dimaksud…
pak. yogi .
sehingga apa yg terpikirkan mengalir bagaikan air , dan tertuangkan di lembar kertas putih.
mungkin ini masalah kebiasaan..
setiap hari menulis,, maka semakin lancar kata-kata yang keluar dari kepala menuju keyboard..
semakin sering, semakin cepat juga jari2 menekan tombol2 keyboard tanpa harus berfikir..
setuju bgt,, saran yang sangat inspiratif mas,,
menulis seperti menghirup udara setiap hari,
Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya….
Memang betul menulis itu membuat otak tidak cepat pikun…
hehehe….
Ya begitulah…
Menulis membuat pikiran segar, karena otaknya selalu berolahraga.
Terus menulis!
iya mas… ak aja kalau mau nulis di blog susah banget mas…
arek magelang
Saya terinspirasi sekali dengan statement abang di page ini … “Menulislah seperti bernafas … ”
Mantap, siap belajar untuk produktif seperti abang …
Pak, masukan bapak sangat bagus ni, banyak tulisan bapak enak dibaca..
SAya mau nanya Pak, kira-kira untuk tulisan di blog saya itu http://pondokadi.blogspot.com bisa dijadikan naskah untuk diterbitkan sebagai buku tidak? Berupa kumpulan-kumpulan artikel pendek. Saya masih ada beberapa yang belum saya posting ke blog… Mohon masukan dan pendapatnya pak, maklum masih hijau di bidang ini, baru belajar nulis pak hehehe… soalnya saya sangat ingin agar tulisan-tulisan saya bisa diterbitkan…
terima kasih….
saya setuju bahwa menulis itu membuat otak kita terus berpikir, dan berpikir itu tanda kehidupan, jad i memang seperti helaan nafas kita
mas dodi masih ngajar?
waduh header blog-nya mengingatkan saya pada mata kuliah yg dosennya “serem” hehe..
Siapa tuh yang dosennya serem?
Ya betul banget, kadang kala kalau disuruh nulis, awalnya mikir2 mana yang pas buat ditulis, skali nulis, rasanya ingin terus, sampe lupa waktu….
Tapi nyata2, buat saya, PD tuch mesti ada dulu. Nach itu PD baru akan ada, kalo Qt dah punya ilmunya so pasti bisa…
Tiada hari tanpa menulis, wlo cuma coret2 dikertas yg ga jelas isinya. hehe…
Mas Dodi, aku kutip nih pesan berharga dirimu dalam postinganku.
Salam kenal.
Bapa,Pasca kasus “Prita mulia Sari” saya mau meralat sedikit pernyataan Bapa “menulislah apapun akibatnya” jangan kan tulisan yg di publikasikan yg “Private” E-mail ajah bisa masuk penjara yg ujuk-ujuk di kaitkan dengan UUTI.
Jadi,perlukah kita koreksi “Menulislah dan fikirkan akibatnya” ?
Apa saja kode etik menulis di media ? agar saya tidak kesalahan karena saya baru mau mulai menulis.Thank’s
Jangan khawatir. Tetaplah menulis seperti bernafas. Seyogyanya, setiap kali menulis tentu saja kita harus selalu memikirkan dampak apa yang ditulis. Sama seperti berbicara, kita tidak bisa sembarangan berbicara. Kalau melanggar hak pihak lain, tentu urusannya akan berkelanjutan.
Betul menulis itu seperti bernafas. Sebab bernafas itu tidak mengenal tempat. Begitupun dengan menulis, selayaknya kita menulis dimanapun juga! Ayo… terus menulis….!
Arda dinata
http://miqraindonesia.tk
Hallo mas Dodi, salam kenal ya.
Terinspirasi oleh pernyataan Mas Dodi: menulis membuat hati selalu berdzikir.. 🙂
Salam kenal juga. Semoga demikian ya. Semakin sering menulis, kian kerap kita mengingat Sang Pencipta!
halo mas dody..senang kenal dengan anda,
mas sebenarnya saya sudah sering menulis cerpen atau naskah filler/iklan radio tapi menurut saya kog belum pas dan masih jauh dari kategori bagus..dan sering kali cepern yg saya buat mandek manakala ide buyar begitu saja..
mohon masukan mas..yang baik menulis yg baik itu yang kaya apa ya..
trims ..
Sharinglah dengan orang sekitar, atau teman, sahabat dan juga mereka yang sudah berhasil membuat cerpen/novel bagus. Terima semua masukan mereka, cerna dan praktikkan. Semoga sukses.
Menulis emang gampang tapi cara menuangkan tiap-tiap kata agar membentuk suatu tulisan yang kreatif dan bermanfaat buat pembacanya itu yang susah.
gimana solisi untuk menciptakan tulisan yang kreatif mas dodi…saya cuma bisa bikin blog doang ne tapi isi tulisannya kaga ada..hahaha…emang belum bakat nulis ni kayaknya..hehehe
salam dari anak didikmu di broadcast.;)
Itulah manfaatnya selalu belajar – berlatih, belajar lagi – berlatih terus. Berlatih terus tanpa belajar, bisa salah arah. Belajar terus tanpa berlatih, pasti sia-sia… Selamat menulis.
Menulis sampaikan hasil fikir dan dzikir…. indah terasa, 🙂
Salam,,
wahhh ternyata dosen kami sangat produktif dan aktif, karya2nya pun selalu kreatif, komprehensif, substantif, dan atraktif. hal-hal tak pelik dibahas secara sistemik dan dapat diterapkan secara akademik. teruslah berprestasi dan berkreasi karena semua akan terimplementasi. nasi uduk ikan tongkol, sambil duduk megang …
Yah..tidak gampang tapi juga tidak susah…karena kalau bertemu seseorang dan dikatakan bahwa mengarang itu susah…..apa iya .. SUSAH SUSAH GAMPANG…atau GAMPANG GAMPANG SUSAH. Jawabnya hanya satu, kalau anda memilih yang pertama yah jadi susah akhirnya, dan anggapan berat banget. Tapi kalau ambilyang ke 2 alternatifnya akan jadi GAMPANG… kenapa? Jawabannya sudah ada didalam hoitungan itu sendiri. Susahnya 2 x, Gampang 1 x..ya SUSAH.Tapi gampang 2 x, dan susah 1 x…yah GAMPANG.
gAMPANG KAN>?
ATAU MASIH TETAP SUSAH…
sILAHKAN BER GAMPANG GAMPANG ria. saya pilih yang ke 2/ Bagaimana dengan anda? Gampang juga kan..Memang gampang kok. seringan kita ngomong di radio. He he he…(54x) tahun 2011 he he he .ha he ho(55x).
Betul pak. Pikiran ternyata tergantung mulut kita juga ya. Kalau mulut mengatakan bisa dan gampang, maka pikiran akan mengikuti. Dan tindakan pun akan menyertainya. Terima kasih pak.
saya memang sangat tertarik untuk menjadi seorang penulis… sudah kesekian kalinya saya mencoba untuk menulis sebuah novel,, namun semuanya pasti berakhir ditengah jalan,, karena muncul ide”baru,, akibatnya saya selalu mengganti tema tulisan” saya yang lama dengan tema yang baru….
adakah tips dan triknya agar dapat menulis sampai selesai?????
Banyak penulis pemula yang mengalami hal serupa. Apa penyebabnya? Sebagian besar karena ketika mulai menulis, mereka tidak pernah membuat kerangka tulisan. Seorang penulis senior mengatakan (khususnya buat penulis pemula) “Jangan pernah menulis novel, jika belum tahu akhir ceritanya.” So, buatlah kerangka, dan ketahui dengan pasti (pilihan) akhir ceritanya.
Indah sekali kata-kata: “Semakin sering menulis, kian kerap kita mengingat Sang Pencipta”. Mas Dodi…anda org hebat, salam kenal ya…
Terima kasih banyak. Salam kenal juga ya. Semoga menjadi lebih giat dalam menulis…
Salam kenal,
Wah terinspirasi banget dengan tulisan Bapak “otak akan selalu terjaga dan hati pun selalu berzikir”.
Mudah-mudahan inspirasi ini jadi inspirasi juga buat aku yang masih awam dalam menulis. “Susah cari inspirasi buat menulis”.
Saya mohon kunjungannya dan komentar, masukan, juga saran yang berguna bagi saya. http://chanthuque.blogspot.com
Terima kasih.
salam kenal juga. terima kasih sudah bersedia terinspirasi. sy sudah coba buka blog anda tapi tidak bisa.
Saya ingin sedikit berbagi apa yang saya rasakan. saya suka menulis awalnya gara gara kepingin bisa mengetik metode sepuluh jari. eh.. karena sekarang sudah bisa mengetik dengan sepuluh jari dengan speed yang paling tidak sudah memuaskan saya, saya malah keranjingan betapa enaknya menulis itu.
saya memiliki latar belakang sebagai anak yang suka ngarang ngarang cerita saat masih kecil. jujur, saya sering berbohong. namun, kebohongan cerita cerita karangan saya sangat digemari oleh teman teman saya, meskipun sampai sekarang mereka tidak tahu kalau aku bohongi… ha ha ha ha.. wkwkkkkk..
semoga bakat berbohong saya ini bisa menjadi starting point karir saya di dunia penulisan.. ya.. meskipun sampai saat ini belum menghasilkan satu buku pun…
blog pak Dodi Mawardi menginspirasi kita semua..
kunjungan anda-anda ke http://alivfaizalmuhammad.wordpress.com akan sangat bermakna bagi saya.
haduh… jari ini kepingin nulis terus aja.. udah dunk.. ini kan blog orang hoi…
terimakasih. …
saya sangat senang membaca tulisan anda. lanjutkan dan teruslah berkarya…
kag dodii ..
q thu sering nulis ..
banyak banget cerpen ..
tapi q masih takud berbagi ma org ..
jadi sampai skrg ga tau cerpen q thu bagus ga ..
huuuft ..
karena blm pernah cerpen q di baca orang dan org itu memberikan komentar ..
gmn donk ?
Salam, mulai sekarang cobalah sharing-kan karya Anda kepada orang lain. Teman dekat, saudara atau siapapun yang Anda percayai. Atau upload saja karya tersebut di blog. Gratiskan?! Semoga sukses.
Salam Pak, saya sudah memiliki beberapa buku karya Bapak. Sukses terus berkarya Pak
I Made Arimbawa
http://www.madecerik.net
Terima kasih banyak. Sukses jga buat Anda.
Menulis adalah salah satu cara yang paling tepat ketika mulut lelah berkata mengungkapkan apa yang kita rasa, atau apa yang ada di pikiran kita. 🙂
Tolong hubungi saya karena saya butuh jasa penulisan urgent. Thanks