Radio Watch: Fenomena Elok Gen FM

Radio yang satu ini memang fenomenal! Namanya GEN FM, mengudara pada frekuensi 98,7. Baru muncul dalam hitungan dua tiga tahun saja, radio yang menyasar kaum muda ini mampu menjulang dan mengalahkan radio lain yang lebih dulu mapan. Menurut survey Nielsen, per Maret/April GEN FM menduduki posisi teratas untuk jumlah pendengar. LUAR BIASA!!!

Selama ini, posisi teratas tidak pernah jauh dari sejumlah radio dangdut atau yang berkaitan dengan dangdut dan pendengar kelas menengah bawah seperti SPFM atau Bens Radio. Radio mapan yang sempat pula berada di puncak sekelas Sonora atau Elshinta. Keempat stasiun radio tersebut sudah berumur. Rata-rata lahir pada 1970-an. Sedangkan GEN FM? Seperti disebutkan diawal, baru seumur jagung.

Apa rahasianya?
Mungkin ini juga menjadi pertanyaan banyak pendengar dan juga praktisi radio lainnya. Apa sih rahasia GEN FM sehingga bisa melejit dalam waktu singkat? Apakah mereka betul-betul melejit? Atau akan kembali mereduk dalam beberapa waktu ke depan?

Berikut analisis saya:
1. Musik.
GEN FM memilih segmen pecinta musik Indonesia dengan sangat tepat. Artinya, mereka hanya memutar lagu-lagu populer saja. Lagu tidak populer, lupakan GEN FM. Sehingga, pola pemutaran lagu di radio ini cenderung menerabas patokan yang biasa dijalankan radio lain. Misalnya, sebuah lagu bisa saja diputar lebih dari 2 atau 3 kali dalam sehari, jika lagu itu memang sangat disukai pendengar. Selama ini, sebuah radio cenderung membatasi munculnya sebuah lagu.

2. Format Siaran.
Pengelola GEN sangat jeli menerapkan format siaran yang ringan, santai dan menghibur. Kadang sangat kreatif dan tidak terpikirkan oleh radio lain. Maka jangankan radio kompetitornya yang sama-sama mengandalkan musik Indonesia, radio lain yang membidik segmen anak muda pun bisa dilewati. Silahkan dengar para penyiar GEN, mereka cenderung sedikit bicara. Saya sering mengitung durasi obrolan atau cuap-cuap penyiar GEN, tidak pernah lebih dari 7 menit. Durasi ini sesuai dengan hasil banyak survey tentang daya tahan telinga mendengarkan sesuatu yang sama. Sebenarnya, survey ini sudah diketahui oleh banyak praktisi radio, tapi cenderung diabaikan. Coba saja dengar radio lain, yang penyiarnya sangat suka bicara dalam waktu sangat panjang (lebih dari 10 menit).
Bahkan, ketika interaksi dengan pendengarpun, GEN mampu membuat obrolan yang simpel, tidak bertele-tele namun tetap asyik didengar. Berbeda sekali dengan kebanyakan radio, yang pendengarnya bisa mengudara seenak mulutnya.
Saya pikir, format ini sesuai dengan GEN FM di Malaysia, karena di sana pun menuai sukses serupa. FYI, GEN merupakan hasil kerja sama Grup Mahaka dengan Astro Malaysia, yang memiliki radio GEN di Malaysia.
3. Punya Ciri Khas.
Radio lain kebanyakan tidak punya ciri khas. GEN? Punya. Ciri khas ini penting untuk memerkuat citra radio tersebut. Dan GEN memposisikan diri sebagai radio gaul anak muda yang kreatif dan kadang GOKIL. Acara ’Salah Sambung’ menjadi salah satu ciri khasnya. Tempat saya dulu bekerja – DELTA FM – punya ciri khas berupa insert agama yang tidak menggurui (sekarang sudah tidak ada). Saat itu, insert agama semacam itu tidak dimiliki radio lain, dan sangat digemari pendengar.

4. Kembali ke Khitahnya.
Ada beberapa jenis siaran di GEN yang kembali memerkuat karakter radio, yang hanya didengar selintas, hanya suara dan mampu membangkitkan imajinasi. Jika Anda menonton televisi, maka setiap saat stasiun televisi itu bisa menunjukkan siapa mereka, acara apa yang sedang ditonton dan acara selanjutnya, kapan saja setiap saat. Lalu bagaimana dengan radio? Bagaimana cara pendengar tahu radio apa yang sedang disimaknya, acara apa yang didengarnya dan acara apa yang akan dinikmati berikutnya? GEN selangkah lebih maju dengan memutarkan cuplikan lagu-lagu yang akan diputar satu jam berikutnya. Saya tidak pernah mendengar teaser semacam ini di radio lain.

5. Selalu BEDA.
Saya melihat GEN selalu ingin berbeda dengan radio lain. Keinginan itu begitu kuat terasa dalam setiap outputnya, yang enerjik dan dinamis. Penyiarnya tidak pernah kekurangan bahan untuk berbicara, semua selalu mengalir lancar. Saya kira, GEN memersiapkan siarannya dengan sangat matang. Dugaan saya, tidak ada siarannya yang dilakukan secara spontan. Semua terencana!

Perbedaan itu juga terlihat dari kerjasama GEN dengan TVOne. Jika radio lain memposisikan diri lebih rendah kastanya dengan televisi, maka GEN mampu menunjukkan bahwa radio juga SETARA dengan teve. Silahkan simak acara ’Satu-satunya’ yang disiarkan bersama oleh GEN FM dan TVOne setiap hari Senin sampai Jumat jam 13.30 – 14.30. Di acara tersebut, penyiarnya selalu menyatakan bahwa siaran ini dilakukan bersama. Sekali lagi bersama. Bukan GEN merelay TVOne atau sebaliknya. Bukti siaran bersama itu terlihat pula dari beberapa segmen acara di GEN yang masuk ke dalam materi siaran ’Satu-satunya’. Acara yang memang dibuat secara bersama-sama. Selama ini, banyak radio yang hanya ’nyantol’ saja dengan merelay program milik TV.

Meski penuh dengan kelebihan sehingga menjadikan GEN FM melesat, ada juga beberapa kelemahannya. Tak ada gading yang tak retak bukan? Misalnya ketika menyebutkan nomor telepon (apalagi nomor telepon pengiklan), para penyiar GEN seperti ’nyuekin’ pendengar, karena hanya sekali sebut dan dengan tempo yang sangat cepat.
Mana mungkin pendengar Anda bisa mengingat nomor-nomor telepon sekali sebut itu?

Dodi Mawardi
Staf Pengajar Penyiaran UI dan Interstudi

42 Comments

  1. mas, saya pernah dengar untuk menarik pendengar ama gen fm [sebelum resmi mengudara] juga muter lagu terus menerus, tanpa penyiar. hanya id’s plus lagu saja ?

    : ada yang bilang sekarang orang cenderung nyari radio yang full musik, mini kata atau more music less talk.

  2. Mas Ary,
    Sebagian besar radio ketika mulai mengudara memang seperti itu. Musik terus tanpa iklan bahkan tanpa penyiar.
    Tapi jarang yang langsung sukses seperti Gen FM.

    Sedari dulu, orang Indonesia memang cenderung mendengarkan radio untuk menikmati musik. Itu hasil ‘binaan’ bapak pembangunan kita – almarhum Soeharto.

    Sejak reformasi, terjadi perubahan pada sebagian masyarakat, yang juga mulai menempatkan radio sebagai sumber informasi utama.

    Watch radio ya!

  3. Pertama kali saya searching info tentang keradioan, setelah ketemu banyak artikel di sini, komentar saya buat Bung Dodi…..Dahsyat (seperti kata Tung Desem Waringin), dan Luarrrr Biasa (mengutip Andre Wongso).

    Kebetulan saya juga di radio, salah satu radio swasta di kota Semarang. 88.2 HOTFM adalah tempat saya bernaung, mencari nafkah, ilmu, sekaligus sebagai penghibur.

    Baru sekitar satu bulan ini format radio kami berubah. Sebelumnya kami mengkhususkan diri untuk para pendengar dewasa, sehingga lagu – lagu yang diputar juga di era 70’s, 80’s, 90’s dan 2000.

    Seiring dengan berjalannya waktu, kami akhirnya mengubah haluan. Saat ini paling tidak seperti format Gen FM, baik bidikan target audience, musik, format, dll.

    Dan memang hasilnya sungguh luar biasa….Karena dari perolehan sms tiap harinya yang membludak. Walaupun tidak melakukan survey secara resmi, tapi dari hasil survey kecil – kecilan yang dilakukan oleh crew Hotfm, ternyata hampir semua minimarket (Indomaret, Asgros, AlfaMart, dll) baik yang di dalam kota Semarang maupun luar kota selalu tune in 88.2 HOTFM.

    Memang benar sekali yang Bung Dodi tulis tentang fenomena Gen FM. Karena dengan format yang hampir sama, HotFM di Semarang juga bisa dibilang cukup fenomenal.

    Dan yang menjadi kekurangan di Gen FM dalam penyebutan nomor telephone yang terkesan cuek itu, kami jauh – jauh hari telah mengantisipasinya dengan penyebutan yang sejelas dan sesering mungkin (pada awalnya).

    Tidak menutup kemungkinan juga kalau kedepan Hotfm bisa berafiliasi dengan Gen FM……..

    Kebetulan owner HOTFM Semarang adalah juga owner dari Prambors dan Female Semarang.

    Mohon maaf kalau tulisan saya terlalu panjang, terima kasih untuk ilmu – ilmunya lewat tulisan Bung Dodi.

    Yudhi Ardian
    http://yudhiardian.2ya.com
    http://hotfm88.2ya.com

  4. Salam,
    Salam kenal mas Yudhi…
    Senang membaca cerita Anda dan selamat untuk radio HOT FM-nya. Jadi penasaran ingin menikmati siaran HOT FM. Kalau saya ke Semarang pasti menyimak siaran Anda. Paling tidak ketika masuk ke Indomart atau Alfamart hehe…

    Orang radio dan broadcast memang harus super kreatif dan terus mengikuti trend serta perilaku pendengar. Kalau tidak, ya wasalam! Sing penting, radio nggak bakalan mati, kalau punggawanya mau terus belajar.

    Wasalam,

  5. mas punya nggak hasil survey ac nielsen radio per/ maret april tadi yang menempatkan genfm nomer 1.
    itu untuk segment anak muda saja atau all greater station di jakarta ??

    jika untuk segment anak muda , itu benar tapi untuk all greater station..sepertinya salah tuh !!

    data yang saya beli dari ac nielsen ( secara saya bekerja di advertising ) 5 besar all segment -all greater jadebotabek tetep bens radio – radio TPI- megaswara-popfm-kayumanis.

    genfm memang mengebrak !! tapi nggak seheboh itu . informasi anda juga nggak akurat genfm baru akan berulang tahun ke-2 bulan depan, tapi anda menyebutnya 2-3 tahun terahir ini.

  6. om dodi apa ngak salah tuh datanya tentang genfm? lha kok masih menyebut spfm nih radio kan udah tutup lebih dari 2 tahun yang lalu. trus trus research nielsen tentang radio kan keluarnya 3 bulan sekali nggak perbulan sekali om ? kalau TV baru seminggu sekali.
    jika memang benar genfm no 1 saat ini berapa coba jumlah total listener’snya plus market share dan SES pendengarnya ?
    nielsen survey terahir memang keluar april lalu bahkan di data saya genfm belum masuk 10 besar dari total jumlah radio di jakarta .belum tahu untuk hasil survey april-juni ’08 yang biasanya sih baru keluar ahir juli atau agustus.
    om dodi dapat data genfm no 1 darimana ?kalo dari nielsen media research langsung boleh dong di posting ,toh udah kedaluwarsa ,coba nanti saya cocokan dengan data yang saya punya.
    didataku untuk jakarta sih bens radio yang nomer satu.tapi share iklanya no.1 dijakarta tetap elshinta yg secara jumlah pendengar hanya duduk di no.9 dijakarta.

  7. Salam,
    Untuk mas Raditya dan mbak Karin,

    Terima kasih banyak untuk informasi yang lebih akurat tentang Fenomena Gen FM.

    Saya sudah tidak bekerja di radio, data-data yang saya peroleh berdasarkan diskusi dengan rekan-rekan di radio, baik di bagian siaran maupun dari bagian iklan. Plus, apa yang terjadi di lapangan. Gen FM menjadi yang terheboh di segmentnya!

    Sulit kalau dibandingkan dengan radio dangdut… dari dulu radio dengan segmen dangdut memang paling banyak pendengarnya (maaf soal SPFM).

    Buat saya, GEN FM heboh dan seheboh apa yang saya tulis. Bayangkan, seorang sopir taksi (yang jelas bukan segmen Gen) berani-beraninya menyarankan kepada pendengar untuk menyimak radio ini! Gen bukan hanya mampu meraih segmen anak muda, tapi juga sukses memancing pria dan wanita dewasa.

    Data jumlah pendengar memang tidak sama dengan kehebatan radionya dalam meraih iklan. Seperti disebutkan mbak Karin, Elshinta no 9 pendengar tapi iklan nomor 1. Lagi pula radio tidak bisa dibandingkan dari jumlah pendengar, karena masing-masing berbeda segmen. Pas FM radio bisnis, untuk jumlah pendengar jauh dibawah yang 5 besar itu, bahkan dari jumlah pendengar Elshinta. Tapi untuk iklan, lain lagi ceritanya… Kenapa? Karena punya segmen sendiri.

    Semoga pembaca bisa mencerna dengan lebih baik, kaitan antara apa yang terjadi di masyarakat dengan hasil survey. Sedangkan buat pengiklan, tentu saja jumlah pendengar bukan satu-satunya ukuran. Bukan begitu mas Radit???

    Wasalam,

  8. thank u juga pak dosen. off course saya setuju bahwa jumlah pendengar tidak selalu berbanding lurus dengan kue iklanya.
    nah masalahnya di artikel pak dosen , bapak menyebut bahwa
    genfm menurut survet ac nielsen meraih peringkat pertama dengan jumlah pendengar terbanyak..nah ini yang harus di koreksi . terlebih pak dosen mendapatkan data itu hanya dari obrolan dan omongan dengan orang radio saja.
    segment yang tepat dan tajam juga berpengaruh besar pada share iklanya juga , namun perkiraan pak dosen dan juga banyak orang bahwa dangdut kelasnya pasti menengah kebawah, itu belum selamanya benar .
    hasil survey nielsen justru menempatkan radio muarafm yang full dangdut dan bens radio yg 60 persen dangdut bahkan SES
    pendengar golongan A dan B nya jauh lebih banyak daripada hard rockfm dan prambors atau female yg jelas jelas menyasar segment ini .
    kehebohan genfm sebenarnya kelanjutan dari apa yg 3-4 tahun lalu di dlakuykan music cityfm yg hadir dengan 2 frekwensi berbeda,khususnya yg di 10.68fm dg format siaran yg hanya sedikit talk banyak lagu lagu full indonesia established , sayang itu tidak di lakukan terus oleh music city hingga kemudian diambil sama genfm.dulu sopir angkot dan taksipun menyarankan saya untuk dengerin 10.68fm loh pak dosen.

    satu lagi kenapa kemudian genfm heboh karena sindikasi medianya dengan mahaka grup sangat didukung ( erick thohir memang jagonya utk yg seperti ini ) event event dan promo promo genfm sangat di blow up oleh media media grup mahaka spt jaktv,tvone,republika dsb. sehingga kesanya beritanya bombastis karena berita dan iklanya menjadi sering sekali muncul di media media mahaka grup.
    radio lain mana mungkin bisa karena harus bayar iklan dengan harga yg jelas nggak masuk akal dengan kemampuan financial si radio tsb . kecuali grup grup media radio raksasa layaknya CPP , MRA , JDFI dsb.

  9. Mbak Karin yang baik,
    Pendapat-pendapat Anda sungguh sangat baik, dan semoga membuka wawasan pembaca. Terima kasih.

    Saya sudah koreksi di postingan sebelumnya, bahwa saya menyetujui info mas Radit, tentang Gen FM sebagai peraup pendengar terbanyak di segmentnya. Bukan keseluruhan. Lagi pula… sekali lagi, radio tidak bisa dibandingkan apple to apple seperti itu. Beda segmen, beda pula kondisinya.

    Tentang Music City, saya malah belum pernah mendengar fenomena semacam Gen FM. Beda mbak! Banyak kok radio yang hanya memutar lagu dan sedikit bicara, tapi tidak mampu tuh sefenomenal Gen FM. Kenapa tidak kita akui bahwa Gen memang menggebrak.

    Radio bukan hanya musik… tapi juga roh dan jiwanya. Kalau radio tersebut punya ROH/JIWA, maka dia akan sukses meraup banyak pendengar sekaligus pengiklan. Wah kalau hanya mutar musik dan sedikit bicara, radio tersebut bisa sukses… GAMPANG sekali! Tidak perlu berkerut untuk berkreasi.

    Gen FM hasil kreasi mbak! Saya bukan bagian dari GEN FM lho, dan tidak punya kepentingan apapun. Mereka juga sudah buktikan di Malaysia, dengan konsep seperti itu bisa sukses. Bisakah bertahan lama? Tergantung kreativitas mereka. Kalau tidak ada kreasi, ya pasti mudah ditiru radio lain…

    Dukungan iklan yang kuat juga sama sekali tidak berarti apa-apa jika radionya sendiri tidak memiliki kekuatan program. Iklan yang gencar, hanya akan berdampak di awal (jika produknya yang diiklankan buruk atau tidak sesuai dengan ekspektasi konsumen), lalu hilang dalam sekejap. Saya juga tidak melihat, iklan Gen FM jauh lebih gencar dari radio lain…

    Saya harap kita objektif, mengakui kehebatan pihak lain, tanpa harus mengurangi prestasi mereka dengan alasan-alasan yang dipaksakan atau kurang dipahami.

  10. mas dodi…. q sangat tertarik sekali buka blog anda… isinya sangat bermanfaat skli bgi rendi….siip bgd lah mas…
    soalnya rendy lagi pingin cari info2 tentang bagaimana cara membuat radio yang bagus dan berkwalitas… ternyata ada disini…
    rendy ada rencana pingin ngediriin radio di daerah rendi…
    berawal dari rendi sendiri menjadi penyiar remaja di STAR FM JOGJA..sampai saat ini., ,rendy terbesit dlm pikiran rendy…. kenapa ga ngendiriin aja…..,cuman rendy blom byk ilmu yang rendy dapat tentang dunia radio…., makanya rendy lulusan sma ini ngambil kuliah di SEKOLAH TINGGI MULTIMEDIA JOGJA…(MMTC)JURUSAN MENEJEMEN PRODUKSI…rendy baru lulusan tahun ini…, boleh kan rendy tanya2 sama mas…
    1.. untuk mendirikan station radio perlu biaya berapa???
    2.. untuk mendapatkan lagu2 new itu bagaimana???
    3.. untuk mendapatkan iklan itu bagaimana..(coz radio kan mendapat dana dari iklan)
    sementara hanya itu saja mas…(kalo bisa kirimi ke email rendy ya..di ( rendi_tronton@yahoo.com.. ) rendy tunggu jawabannya secepatnya… terima kasih bayank ya mas…

  11. ehm, wanna great news. GEN FM dulu nya radio one fm ya??? nana jadi ingat diakhir tahun 2007 radio fresh one FM yg ada dibanda aceh berniat balik lagi kenama asal yaitu radio one fm 102.8FM kami sempat berganti nama dari radio one ke freshone fm setelah tsunami, krn saai itu terjadi kesaamaan nama radio dan itu g aboleh terjadi, pada saat itu GM radio one bandaaceh telat daftarin hak patent nama, heheh ga taulah story selengkapnya. yg jelas setelah ada info klu radio one fm jakarta mu ganti nma kita balik lagi keradio one. ehm makanya sampai saat ini nana penasaran dgn info terbaru radio one ygsekarang jadi GEN FM, tapi udah 4 bulan nana g alagi siaran di radio one banda aceh, ehm karena udah sibuk kerja dan kuliah. tapi nana masih penasaran dgn duni aradio dan kangen pgn balik lagi sih, sebelumkeluar sempat jadi STATION MANAGER dan program director, tapi nana masih penasaran dgn MD so, ajarin dunk agar bisa jadi penyiar yg berkualitas, yg bisa ngomong tanpa bertele2 tapi tegas dan lugas, trus cara pilih musik, (oya radio one banda aceh lebih keanak muda) trus info musik terbaru dan tangga lagu paling up date, karena nana pernah liat MD radio one nana, yg nyari lagu2 trus lagu2 tsb jadi lagu2 paling up date di banda aceh, cuma ya sekarang ga pernah jumpa lagi, krn nana ga siaran lagi distu. plis tolong nana ya, nana pgn ntar ketika balik keradio bisa jadi nana yg benar2 beda, punya khas dan punya style siaran yg bagus

    salam
    nana cicio

  12. Salah satu cara menjadi penyiar yang hebat adalah tambah wawasan seluas-luasnya, sehingga ngomong masalah apapun, databasenya sudah ada di kepala semua…

    Tanpa disadari, jika bahan baku sudah di kepala, ngomong akan lancar tanpa henti.

  13. Hallo Bung Dodi….
    Saya Yudhi Ardian dari 88.2 Radio HOTFM Semarang. Terima kasih sekali atas tanggapan dan ilmunya….sangat berguna bagi semua yang ada di dunia broadcast tentunya.

    Oh ya Bung, kami mau share ke Bung Dodi dan temen – temen lainnya, saat ini 88.2 Radio Hotfm Semarang sudah bisa di dengerin via internet di: http://203.89.22.215:8820/listen.pls silakan di klik saja link di atas. Tetapi syaratnya di PC harus sudah terinstall winamp 5 ke atas.
    Atau bisa dicoba klik: http://hotfm882.blogspot.com

    Demikian Bung Dodi…moga – moga kita bisa saling dekat.

    Terima kasih,

    Yudhi Ardian
    Radio HOTFM

  14. Mas Yudhi,
    Terima kasih infonya. Wah asyik nih, dari Ciputat bisa dengerin Hot FM Semarang. Suara Anda ikut mengudarakah?

    Sukses selalu ya…

  15. Hallo Mas dodi…
    Kenalin saya Iwan dari 93.1 Pasundan FM – Cipanas Puncak Cianjur ( Radio Jaringan Etnikom Jakarta )

    Betul… Gen FM memang Fenomenal karena mereka hadir dengan satu kata… ” INGIN SELALU BEDA ” Tapi menurut saya kita jangan terlalu latah ikut GEN FM, karena setiap karakter pendengar didaerah berbeda dengan daerah lainnya… betul ngak?

    hatur nuhun

    93.1 Pasundan FM-Radiona Urang Cianjur

    1. Kang Iwan,
      Kumaha damang?
      Aduh, hoyong ngadangu siaran radiona di Cipanas.

      Betul kang, jangan jadi peniru apalagi hanya pengekor (ikut-ikutan). Kalau pun terpaksa nyontek, pake metode ATM.
      Amati
      Tiru
      Modifikasi

      Jadi, hasilnya pasti berbeda!

  16. “Salam Hangat untuk Mas Dodi…!

    Tulisan yang hebat dan terus terang ini membuat naik adrenalin orang radio..he he…

    Diskusi Mbak Karin dan Mas Dodi, seperti kata mas Indra..”Manthaaaaaaaap…!”

    Salam Betawi Punye Gaye…!

    Anina Karin

    1. Terima kasih Anina…
      Orang radio adalah orang kreatif, dan seharusnya terus mengasah kreativitas. Kreativitas itu tanpa batas.

      Salam hangat juga buat Anda!

  17. Mas Doddy..
    aku Linda mahasiswa penyiaran angkatan 2004..tapi sekarang melanjutkan S1 Ekstensi Kommas..skrg aku lg mo skripsi tentang strategi programming Gen FM dalam berkompetisi dengan radio lain..tapi aku kesulitan dalam mencari buku tentang strategy programming radio..kira2 Mas Doddy ada saran ttg buku apa yg bagus..ato Mas Doddy punya buku ttg itu..Boleh pinjamkah?
    terima kasih Mas..

    1. Linda,
      Thanks sudah klik blog saya. Buku-buku programming radio di Indonesia kebanyakan buatan luar negeri. Yang berbau Indonesia masih bisa dihitung dengan jari. dan yang paling mudah didapat adalah keluaran Internews Indonesia. Ada di perpus Fisip Ui kok. Di toko buku, sulit mencari buku tentang programming radio.

  18. Mas Dodi yang baik,

    Sebelumnya saya mohon maaf karena artikel yang satu ini saya jadikan referensi pendukung untuk skripsi saya tanpa pemberitahuan. Mudah2an saya dimaafkan.

    Namun artikel ini juga lah yang menjadi salah satu pendorong saya untuk meneliti lebih jauh mengenai strategi programming di Gen FM. Untuk yang ini saya mengucapkan banyak terima kasih.

    Skripsinya sudah selesai. Sidangnya sudah lulus. Sekarang sedang direvisi.

    Hasil penelitiannya? Mengejutkan (setidaknya bagi saya), karena ternyata sangat sederhana, sekaligus mendetail.

    Sekali lagi, terima kasih saya untuk Anda atas artikel ini.

  19. saya dari segel band…kira kira lagu band saya bisa gk ya dmasukkin d gen fm….mohon bantuannya

    1. Mas/mbak Arrie,
      Setahu saya, Gen FM hanya menyajikan lagu-lagu hits. Makanya taglinenya adalah suara musik terkini. Kalau tidak hits tidak akan diputar di Gen. Apalagi kalau band indie. Kalau band Anda mau diputar di Gen harus masuk dapur rekaman dulu, lalu jadi hits.

  20. Mas dodi saya mahasiswa anda broadcast UI’06 semester4 kemarin. Kebetulan saya TKAnya radio nih mas, tapi saya kesulitan mencari data radio paling banyak didengar all segment -all greater jadebotabek dimana Radio Dangdut TPI pernah jadi No1. kebetulan radio yg saya pilih adalah RDTPI, dimana saya bisa mendapatkan data itu ya mas? Terus setelah membaca blog dan komen-komen diatas ada tulisan “sesuai dengan hasil banyak survey tentang daya tahan telinga mendengarkan sesuatu yang sama. Sebenarnya, survey ini sudah diketahui oleh banyak praktisi radio, tapi cenderung diabaikan. Coba saja dengar radio lain, yang penyiarnya sangat suka bicara dalam waktu sangat panjang (lebih dari 10 menit)” nah kebetulan program yang akan saya buat adalah diskusi radio, namanya diskusi pasti akan lebih banyak bicaranya nah gimana membuat skrip untuk dummy diskusi radio yang to the point dengan durasi 10menit tapi tetap menarik didengar dan mencakup opening, content, serta closing? terimakasih mas, jawaban anda sangat saya tunggu. maaf kalau merepotkan

  21. Horas, bang…
    Penyiar ngomong sampe 7 menit itu diitung sedikit?
    Menurut saya mah masih kelewat panjang.
    Penyiar itu at least voice 1-3 menit.
    Apalagi kalau suara crunchy, performnya asik.
    Menurut saya juga, ya tergantung apa yang dibutuhkan pendengar. Kalau dia lagi boring, malas denger berita ato talkshow, bisa mungkin ke Gen.
    Kembali ke segmen dan tipe radionya juga sih.

  22. Salam kenal Mas Dodi,

    Saya pernah bergabung di salah satu jejaring radio swasta nasional (JDFI) di manado, sama dengan mas dodi yang pernah juga terlibat di JDFI..

    Saya setuju dengan tulisan dan tanggapan mas dodi diatas, kalo boleh saya tambahkan, agar mendapatkan iklan yang sesuai dan proporsional maka air personality radio tempat kita bekerja harus jelas dulu biar bisa dijual.. mungkin 2 hal besar yang bisa membentuk air personality sebuah radio adalah pemilihan lagu yang sesuai dengan segmentasi, targeting radio tsb dan gaya/style siaran penyiarnya.

    (mohon dikritik kalau saya keliru mas)

    Terimakasih.

    Regards,

    Mike

    1. Salam kenal mbak Mike. Wah senangnya bisa berjumpa dengan kolega hehe. Semua yang mbak tulis benar. Beda istilah saja. Banyak faktor yang membuat sebuah radio laku dijual. Di Jakarta, sekarang sedang dilanda radio Bandung, yang unik, nyeleneh, kreatif. Seperti Ninetyniners dan Oz.

  23. mas dodi aku mau tanya dunk, gen fm itu kan meraih peringkat pertama stasiun radio di jakarta untuk semua katagori yah, sebelumnya memang radio mana yang menempati peringkat pertama, bens fm atokah radio dangdut tpi?tolong infonya yah..jika mas dodi memiliki data survey ac nielsen, boleh ya minta?

    1. Maaf Widi saya belum punya data terbaru. Langganan juaranya sih Bens, Radio TPI, SPFM (dulu), kebanyakan radio dangdut. Data terakhir yang saya miliki tahun lalu, Gen nomor 3 dibawah Bens dan Radio TPI.

  24. terimakasih mas dodi infony.ada satu pertanyaan lagi yg ingin saya tanyakan,sebelum gen fm berada dperingkat pertama untuk segmen radio anak muda jakarta.radio mana yg menempati peringkat tsb sblm nya?apakah radio prambors ato mustang?adakah mas dodi punya datanya yang menyatakan slh satu dari dua radio datas sempat brada dperingkat pertama radio segmentasi anak muda jakarta.terimakasih

  25. pak Dodi memang Gen FM sangat Fenomenal, yang baru seumur jagung bisa meraih popularitas, tapi sangat di sayngkan Gen Fm yang di Surabaya masih kalah jauh dengan DJ Fm dan Istara maupun EBS karena Pendengar di Surabaya dan Jakarta tidak bisa disamakan itu di karenakan pendengar di Surabaya cenderung masih suka berinteraksi dengan penyiar. dan GEN fm kayaknya siaran itu record alias rekaman jadi sangat mengekang para penyiar GEN fm untuk berkreatifitas……….bayangkan….satu jam sebelum acara para penyiarnya rekaman dulu di sodori naskah oleh program director, dan parahnya penyiarnya dalam siaran masih keliatan kalau membaca…………………………thanks salam kenal dari radio pendidikan SMP Wahid Hasyim 8 Waru Sidoarjo ELwaha fm 94,1

  26. dengerin lagu w dUn,.. di 4shared
    Lebah Madu
    -Cinta dan Sayang
    dLL
    pUnk melodic yg bertemakan CINTA
    thx yaaw,…

Tinggalkan Balasan ke ary Batalkan balasan